Sabtu, 27 Juni 2015

Perkembangan Masyarakat Islam Pada Masa Kerajaan Majapahit 1376 – 1478



Perkembangan Masyarakat Islam
Pada Masa Kerajaan Majapahit 1376 – 1478


1.      Perkembangan agama Islam diawali dengan proses masuknya Islam ke Majapahit terlebih dahulu. Masuknya Islam ke Majapahit didukung oleh beberapa faktor, sepertir: perdagangan, hubungan diplomatik, perkawinan, dan dakwah kaum sufi. Penjelasan dari faktor-faktor pendorong masuknya Islam ke Majapahit adalah sebagai berikut:
a.       Perdagangan: Majapahit merupakan negara yang sangat besar dan luas pada masa kejayaannya. Salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan perekonomian kerajaan maka Majapahit melakukan perdagangan internasional. Majapahit memiliki beberapa pelabuhan utama yaitu Gresik, Tuban, dan Surabaya. Pelabuhan tersebut disinggahi oleh beberapa bangsa seperti Cina, Campa, India, Persia, dan Arab. Karena faktor alam para pedagang asing menetap selama berbulan-bulan dipelabuhan Majapahit. Karena hal inilah maka dibangun pakojan (perkampungan orang asing) disetiap pelabuhan. Ketika pedagang asing itu tinggal di pakojan, maka terjadilah interaksi antara penduduk pribumi dengan pedagang asing, yang berakibat penduduk pribumi menerima pengaruh dari pedagang asing termasuk didalamnya adalah agama. Berdasarkan kondisi tersebut kemudian Islam mulai berkembang di Majapahit.
b.      Hubungan diplomatik: Seperti halnya kerajaan-kerajaan lain Majapahit juga melakukan hubungan diplomatik. Beberapa kerajaan yang berhubungan dengan kerajaan Majapahit sudah terpengaruh oleh Islam. Interaksi dengan utusan berbagai kerajaan yang telah memeluk Islam membuat Majapahit dan masyarakatnya semakin mengenal agama baru tersebut.
c.       Pernikahan: Beberapa kali raja Majapahit melakukan perkawinan politik dengan putri-putri dari kerajaan Islam maupun dengan putri yang memeluk agama Islam. Hikayat Melayu juga menuliskan perkawinan antara raja Mansyur Syah dengan Candra Kirana dari Majapahit. Raja Wikramardhana dan Kertabhumi juga menikah dengan putri Cina yang beragama Islam. Pernikahan antara pejabat kerajaan dengan orang Islam telah mempermudah perkembangan agama Islam. Pernikahan dengan orang-orang Islam tidak terjadi dikalangan pejabat kerajaan, melainkan juga terjadi pada masyarakat bawah. Keberadaan pedagang-pedagang asing yang membuat kota pelabuhan dan menetap disana kemudian membuat mereka berinteraksi dengan penduduk pribumi dan melakukan pernikahan campur.
d.      Dakwah kaum Sufi: Dakwah kaum sufi merupakan salah satu faktor penting dalam masuknya Islam ke Majapahit. Kaum sufi yang datang ke Majapahit tidak lain adalah kaum pedagang dai Arab, Persia, dan Gujarat. Selain berstatus sebagai pedagang mereka juga sebagai pendakwah. Corak Islam di Jawa sangat mirip dengan ajaran sufi yaitu masih penuh dengan mistik. Konsep Islam sufi di Jawa sangat terlihat jelas pada tata ritual keagamaan. Islam sufi lebih bisa diterima oleh masyarakat Majapahit karena mampu berintegrasi dengan kepercayaan yang sudah ada sebelumnya (Hindu-Buddha). Salah satu bentuk kesamaannya adalah pada upacara pemujaan arwah leluhur yang dilakukan Islam sufi.
2.      Perkembangan agama Islam di Majapahit tahun 1376 – 1478. Islam mulai berkembang di Majapahit mulai pada pemerintahan raja Hayam Wuruk. Kemunculan agama Islam dibuktikan dengan ditemukannya komplek pemakaman Islam di Troloyo dengan nisan paling tua bertarikh 1290 saka / 1368 M. Perkembangan Islam di Majapahit adalah sebagai berikut :
a.         Munculnya pendidikan pesantren : Konsep pendidikan pesantren dikembangkan oleh Syekh Jumadil Kubro. Pendidikan pesantren mengadopsi dari konsep pendidikan Hindu yaitu mandala. Pada awalnya pesantren masih sangat sederhana yaitu dilakukan di dalam rumah atau dari rumah kerumah.
b.        Munculnya lembaga Wali Songo : Kemunculan pedidikan pesantren kemudian memunculkan santri-santri yang membentuk organisasi dakwah yang disebut Wali Songo. Salah satu Wali yang terkenal di Majapahit adalah Sunan Ampel. Beliau terkenal karena membangun masyarakat Islam Tionghoa Islam dan Jawa di Ngampel Denta. Dalam menyebarkan agama Islam Sunan Ampel dibantu oleh murid-muridnya yaitu Sunan Bonang, dan Sunan Giri.
3.      Dampak perkembangan agama Islam bagi Majapahit : perkembangan agama Islam di kerajaan Majapahit menimbulkan dampak yang sangat besar. Beberapa dampak yang sangat mempengaruhi integrasi kerajaan Majapahit adalah munculnya kadipaten Islam Demak, dan munculnya Demak sebagai kerajaan yang merupakan tanda dari runtuhnya kerajaan Majapahit.
a.       Munculnya kadipaten Islam Demak : Sebelum menjadi kadipaten Islam Demak merupakan daerah hutan yang bernama Bintara. Kemunculan Raden Patah yang datang ke Bintara untuk membabat hutan dan mendirikan pemerintahan, telah merubah status Bintara menjadi Kadipaten Demak. Perubahan status ini dikarenakan Raden Patah diakui oleh raja Kertabhumi dan diberikan ijin mendirikan pemerintahan di Bintara namun masih dalam kerajaan Majapahit yang berstatus sebagai kadipaten.
b.      Munculnya Demak sebagai kerajaan Islam dan Runtuhnya Majapahit : Runtuhnya Majaphit tidak semata-mata karena serangan dari kerajaan Islam Demak. Sebelum Majapahit runtuh, kondisi kerajaan Majapahit sudah sangat kritis akibat dari perang Paregreg yang berkepanjangan. Munculnya Demak sebagai kadipaten Islam yang berbeda ideologi menimbulkan keinginan untuk membentuk pemerintahan sendiri. Raden Patah sebagai adipati Demak yang tidak lain adalah putra raja Kertabhumi juga menginginkan kekuasaan atas Majapahit. Namun karena perbedaan ideologi Raden Patah tidak meneruskan pemerintahan di Majapahit. Kondisi Majapahit yang sudah sangat lemah dimanfaatkan Raden patah untuk merebut kerajaan Majapahit. Pada akhirnya Majapahit merupakan salah satu kadipaten dalam pemerintahan kerajaan Demak setelah Raden Patah mampu menyerang majapahit yang pada akhirnya memilih menyerah.
Penulis: Hery Andri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar