Perkembangan
Masyarakat Islam
Pada
Masa Kerajaan Majapahit 1376 – 1478
1. Perkembangan
agama Islam diawali dengan proses masuknya Islam ke Majapahit terlebih dahulu.
Masuknya Islam ke Majapahit didukung oleh beberapa faktor, sepertir:
perdagangan, hubungan diplomatik, perkawinan, dan dakwah kaum sufi. Penjelasan
dari faktor-faktor pendorong masuknya Islam ke Majapahit adalah sebagai
berikut:
a. Perdagangan:
Majapahit merupakan negara yang sangat besar dan luas pada masa kejayaannya. Salah
satu cara untuk memenuhi kebutuhan perekonomian kerajaan maka Majapahit melakukan
perdagangan internasional. Majapahit memiliki beberapa pelabuhan utama yaitu
Gresik, Tuban, dan Surabaya. Pelabuhan tersebut disinggahi oleh beberapa bangsa
seperti Cina, Campa, India, Persia, dan Arab. Karena faktor alam para pedagang
asing menetap selama berbulan-bulan dipelabuhan Majapahit. Karena hal inilah
maka dibangun pakojan (perkampungan orang asing) disetiap pelabuhan. Ketika
pedagang asing itu tinggal di pakojan, maka terjadilah interaksi antara
penduduk pribumi dengan pedagang asing, yang berakibat penduduk pribumi
menerima pengaruh dari pedagang asing termasuk didalamnya adalah agama.
Berdasarkan kondisi tersebut kemudian Islam mulai berkembang di Majapahit.
b. Hubungan
diplomatik: Seperti halnya kerajaan-kerajaan lain Majapahit juga melakukan
hubungan diplomatik. Beberapa kerajaan yang berhubungan dengan kerajaan
Majapahit sudah terpengaruh oleh Islam. Interaksi dengan utusan berbagai
kerajaan yang telah memeluk Islam membuat Majapahit dan masyarakatnya semakin
mengenal agama baru tersebut.
c. Pernikahan:
Beberapa kali raja Majapahit melakukan perkawinan politik dengan putri-putri
dari kerajaan Islam maupun dengan putri yang memeluk agama Islam. Hikayat
Melayu juga menuliskan perkawinan antara raja Mansyur Syah dengan Candra Kirana
dari Majapahit. Raja Wikramardhana dan Kertabhumi juga menikah dengan putri
Cina yang beragama Islam. Pernikahan antara pejabat kerajaan dengan orang Islam
telah mempermudah perkembangan agama Islam. Pernikahan dengan orang-orang Islam
tidak terjadi dikalangan pejabat kerajaan, melainkan juga terjadi pada
masyarakat bawah. Keberadaan pedagang-pedagang asing yang membuat kota
pelabuhan dan menetap disana kemudian membuat mereka berinteraksi dengan
penduduk pribumi dan melakukan pernikahan campur.
d. Dakwah
kaum Sufi: Dakwah kaum sufi merupakan salah satu faktor penting dalam masuknya
Islam ke Majapahit. Kaum sufi yang datang ke Majapahit tidak lain adalah kaum
pedagang dai Arab, Persia, dan Gujarat. Selain berstatus sebagai pedagang
mereka juga sebagai pendakwah. Corak Islam di Jawa sangat mirip dengan ajaran
sufi yaitu masih penuh dengan mistik. Konsep Islam sufi di Jawa sangat terlihat
jelas pada tata ritual keagamaan. Islam sufi lebih bisa diterima oleh
masyarakat Majapahit karena mampu berintegrasi dengan kepercayaan yang sudah
ada sebelumnya (Hindu-Buddha). Salah satu bentuk kesamaannya adalah pada upacara
pemujaan arwah leluhur yang dilakukan Islam sufi.
2. Perkembangan
agama Islam di Majapahit tahun 1376 – 1478. Islam mulai berkembang di Majapahit
mulai pada pemerintahan raja Hayam Wuruk. Kemunculan agama Islam dibuktikan
dengan ditemukannya komplek pemakaman Islam di Troloyo dengan nisan paling tua
bertarikh 1290 saka / 1368 M. Perkembangan Islam di Majapahit adalah sebagai
berikut :
a.
Munculnya pendidikan
pesantren : Konsep pendidikan pesantren dikembangkan oleh Syekh Jumadil Kubro.
Pendidikan pesantren mengadopsi dari konsep pendidikan Hindu yaitu mandala.
Pada awalnya pesantren masih sangat sederhana yaitu dilakukan di dalam rumah
atau dari rumah kerumah.
b.
Munculnya lembaga Wali
Songo : Kemunculan pedidikan pesantren kemudian memunculkan santri-santri yang
membentuk organisasi dakwah yang disebut Wali Songo. Salah satu Wali yang terkenal
di Majapahit adalah Sunan Ampel. Beliau terkenal karena membangun masyarakat
Islam Tionghoa Islam dan Jawa di Ngampel Denta. Dalam menyebarkan agama Islam
Sunan Ampel dibantu oleh murid-muridnya yaitu Sunan Bonang, dan Sunan Giri.
3. Dampak
perkembangan agama Islam bagi Majapahit : perkembangan agama Islam di kerajaan
Majapahit menimbulkan dampak yang sangat besar. Beberapa dampak yang sangat
mempengaruhi integrasi kerajaan Majapahit adalah munculnya kadipaten Islam
Demak, dan munculnya Demak sebagai kerajaan yang merupakan tanda dari runtuhnya
kerajaan Majapahit.
a. Munculnya
kadipaten Islam Demak : Sebelum menjadi kadipaten Islam Demak merupakan daerah
hutan yang bernama Bintara. Kemunculan Raden Patah yang datang ke Bintara untuk
membabat hutan dan mendirikan pemerintahan, telah merubah status Bintara
menjadi Kadipaten Demak. Perubahan status ini dikarenakan Raden Patah diakui
oleh raja Kertabhumi dan diberikan ijin mendirikan pemerintahan di Bintara
namun masih dalam kerajaan Majapahit yang berstatus sebagai kadipaten.
b. Munculnya
Demak sebagai kerajaan Islam dan Runtuhnya Majapahit : Runtuhnya Majaphit tidak
semata-mata karena serangan dari kerajaan Islam Demak. Sebelum Majapahit
runtuh, kondisi kerajaan Majapahit sudah sangat kritis akibat dari perang Paregreg
yang berkepanjangan. Munculnya Demak sebagai kadipaten Islam yang berbeda
ideologi menimbulkan keinginan untuk membentuk pemerintahan sendiri. Raden
Patah sebagai adipati Demak yang tidak lain adalah putra raja Kertabhumi juga
menginginkan kekuasaan atas Majapahit. Namun karena perbedaan ideologi Raden
Patah tidak meneruskan pemerintahan di Majapahit. Kondisi Majapahit yang sudah
sangat lemah dimanfaatkan Raden patah untuk merebut kerajaan Majapahit. Pada
akhirnya Majapahit merupakan salah satu kadipaten dalam pemerintahan kerajaan
Demak setelah Raden Patah mampu menyerang majapahit yang pada akhirnya memilih
menyerah.
Penulis: Hery Andri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar